Sabtu, 07 Maret 2015

[Cerpen] Jalan Kita Berbeda



Di suatu hari di kampus, seperti biasa kebanyakan mahasiswa, selalu ada pelajaran, tugas yang menumpuk. Begitulah nasib mahasiswa kan. Jam sudah sore waktu nya aku pulang ke kost. Kalau pulang ke kost biasanya aku beli makanan dulu untuk makan malam nanti. Setelah itu aku langsung ngerjain tugas dari kampus yang berikan oleh Dosen. Jam 21.00 aku makan makanan yang aku beli tadi sore, setelah itu aku lanjutkan tugas kampus. Ternyata sudah jam 23.00 dan baru selesai tugas nya.

"huahhhhhh.... ngantuk banget, sudah malam pula, waktunya tidur" sambil membereskan barang-barang. Dan akhirnya langsung tidur. Dalam mimpi, tiba-tiba aku berada di sebuah hutan, yang gelap.
"dimana aku ?" kebingungan. aku mencari jalan keluar sambil berlari. tenyata tidak ada jalan keluar. Aku berhenti kecapekan. "capek banget.. apakah disini tidak ada jalan keluar?" sambil terengah-engah kecapek an. "OEEEE!!! ada orang tidak! OEEE!!" sambil teriak. tiba-tiba aku melihat sesosok bayangan putih, dia berlari. Aku ikuti dia. "Tunggu !! kau Siapa. Tunggu !!" sambil mengejar bayangan itu. Tiba-tiba di berhenti. aku pun berhenti. aku bertanya kepadanya. "kau siapa ? apakah kau tau jalan keluar dari sini" kemudian di berbalik, ternyata dia seorang wanita, dia berambut pendek, cantik, dan dia memakai gaun putih seperti putri bangsawan. Aku bertanya lagi "Kau siapa ? kenapa kau bisa berada disini ?". Dia hanya tersenyum, kemudian dia berbalik, aku mendekatinya, Tiba-tiba aku terbangun karena hp ku menyala, ternyata ada yang menelfon ku. dia teman kampus ku menanyakan tugas kampus ku, biasa lah mau nyontek tugas ku. Ternyata sudah jam 8 pagi, dan aku ada jam kuliah pagi. Aku langsung siap-siap dan berangkat ke kampus. Waktu tiba di kampus, ternyata dosen nya sudah masuk ke kelas. Aku langsung minta ke dosen karena sudah terlambat masuk kuliah, dan meminta izin masuk kuliah. Alhamdulillah aku diberi izin masuk. Tiba-tiba ada yang masuk lagi, dia seorang perempuan, dan betapa terkejut nya aku. Ternyata perempuan itu sama dengan perempuan yang ada di mimpi ku tadi malam. aku bertanya temen di samping ku "Bro, dia siapa?" temen menjawab "dia mahasiswi baru, kemarin sih aku pernah lihat dia di kantor jurusan". aku balas "Ow gitu toh" . aku melihat aura nya sama kayak di mimpi ku, aura kebangsawanan.

Waktu kuliah selesai, aku mengikuti perempuan itu bersama temen ku. "Bro, dia cantik banget ya?" di colek teman ku. "Hadeh. iyo bro" aku balas jawab. Kemudian temen ku menyapa perempuan itu. aku menunggu dia di belakang. mereka langsung kelihatan akrab. Kemudian temen ku tadi memanggilku "Bro, sini bro." aku jawab "Apa ?" . "Yona, kenalkan dia teman ku" sambil menunjuk ku.  "Hai" perempuan itu menyapa ku. aku balas menjawab "hai, aku Dian". "Aku Yona, Salam kenal" sambil menjabat tangan ku. aku langsung balas "Salam Kenal Yona" sambil tersenyum. Setelah itu kami ber 3 berjalan bersama, sambil mengobrol masalah kampus dll. Tiba-tiba ada yang memanggil temen ku. Dia langsung meminta izin kepada kami untuk pergi duluan "Bro aku pergi dulu", aku menjawab "oke bro". "Yona, aku pergi dulu" bicara sama kepada yona. "Owh, iya Rahmad" yona menjawab. Rahmad langsung pergi. Setelah itu kami berjalan bersama berdua saja. "Yona, kamu masih ada jam kuliah ?" aku bertanya. "Aku? jam kuliah ku sudah habis kok, ini sebentar lagi aku mau pulang" dia balas menjawab. "Mau aku antar pulang? aku juga mau ke keluar sebentar" aku bertanya lagi. "Owh, gak usah. aku bisa naik Taksi nanti" aku balas menjawab. "Owh gitu, ya sudah hati-hati di jalan, aku pergi dulu" aku bilang ke yona. "Owh iya makasih, kamu juga hati-hati di jalan" dia balas menjawab. Kemudian kami berpisah. Aku menemui teman ku terlebih dahulu. "Bro, project mu sudah selesai?" aku bertanya. dia balas menjawab "Belum mu Bro, nanti sore aku baru kerjakan". "Ya sudah, besok tunjukin ke aku, aku mau pergi dulu"  aku balas menjawab. "Oke, bro" dia menjawab.

Kemudian aku pergi, langsung ke parkir motor. Aku mengambil motor ku Honda Verza. Pamer sedikit lah. Biar kelihatan keren :D

Aku langsung memacu motor ku keluar kampus. disaat aku sedang memacu motor ku. aku melihat Yona lagi berjalan, aku menghentikan motor ku sebentar. "Hai Yona, kenapa kamu berada disini ?" aku bertanya. "Aku lagi nunggu Taksi, dari tadi tidak ada yang lewat" dia balas menjawab. "Yaudah, mau aku antar ?" aku bertanya lagi. "Owh tidak usah yan, aku akan nunggu taksi disini" di balas menjawab lagi. Aku sedikit kecewa. "Ya sudah, aku pergi dulu, Yona" di bilang kepada Yona. "Iya" di menjawab. Aku langsung memacu motor ku kembali. Tiba-tiba aku melihat dari kaca spion, ada mobil hitam yang berhentu di hadapan Yona, mereka menarik Yona secara paksa. Yona kemudian teriak "Tolong!!!". kemudian aku langsung berhenti memacu motor ku, dan berlari menghampiri Yona. Kemudian menendang punggung orang yang menarik Yona. "Lepaskan Yona, jangan ganggu dia!!" aku bilang. "Ini bukan urusan mu bocah" orang itu bilang. "sekarang ini menjadi urusan ku. kalian pergi atau aku patah kan tulang-tulang kalian!!" aku bilang. "Jangan sombong kau bocah" orang itu bilang. kemudian aku berkelahi dengan orang-orang yang mau membawa Yona. Begini-begini aku ikut Pencak Silat dan Taekwondo. Akhirnya aku bisa mengusir mereka semua dari tempat itu. Mereka langsung pergi dengan mobil mereka. "Yona, kamu tidak apa-apa?" aku bertanya. "Iya, aku tidak apa-apa yan, terima kasih sudah menyelamatkan ku." Yona balas menjawab. "Iya, sama-sama. Ya sudah, aku antar kamu pulang sekarang, berbahaya kalau kamu pulang sendirian, apa lagi sekarang sudah mau maghrib" aku menawarkan ke Yona. "Iya" di balas menjawab. kemudian aku mengatar Yona pulang ke rumah nya dengan motor ku. Waktu aku sampai di rumahnya, aku kaget, ternyata rumah Yona besar sekali. "Rumah mu besar sekali Yona" aku bilang. "Hehe, mau mampir dulu ?" Yona menawarkan. "Boleh kah ?" aku bertanya. "Boleh" yona menjawab. kemudian aku masuk rumahnya Yona. "Ayah!! ayah dimana, aku pulang ayah ?" yona berteriak.tiba-tiba ada ayah yona datang. "Owh kamu sudah pulang, dia siapa ?" ayahnya bertanya. "Dia teman ku ayah" yona bilang. "Owh, silakan duduk"  ayah yona menawarkan. "Baik om" aku menjawab. "ayah aku ganti baju dulu, dian aku ke kamar sebentar" yona bilang. "iya yona" aku menjawab. kemudian aku dan ayah nya yona ngobrol sebentar. setelah beberapa lama ngobrol. "Kamu beneran hanya teman nya Yona?" ayah Yona bertanya. "Iya om, saya cuma berteman sama Yona, saya baru kenal Yona waktu di kampus tadi" aku menjawab. "Owh begitu" ayah yona bilang. "Yona adalah satu-satunya anak om, jadi Om sangat membatasi pertemanan anak ku" ayah Yona bicara. "Saya mengerti Om" aku balas menjawab. Tiba-tiba Yona datang. aku langsung berdiri. "Om saya sekarang permisi, saya pulang." aku bilang. "Kamu langsung yan, gak makan dulu disini?" Yona memotong pembicaraan. "Gak usah, terima kasih. aku langsung pulang saja" Aku bilang. "Hati-hati di jalan nak" ayah yona bilang. "Iya om" aku balas. "Ayah, aku antar Dian keluar dulu" Yona bilang. "Iya" ayah Yona menjawab. kemudian yona mengantar ku keluar dari rumah nya. "Yona, sebenarnya ada yang ingin aku bicara kan dengan mu" aku bilang ke Yona. "apa itu ?" yona membalas. "besok saja kita bertemu kembali" aku bilang. setelah itu aku pergi dan pulang ke rumah.

Keesokkan hari nya aku mengajak ketemuan Yona di Taman dekat daerah ku. "Ada yang ingin aku bicara kan dengan mu" aku bilang ke Yona. "Iya, mau bicara apa ?" yona menjawab. "Maaf sebelumnya, waktu pertama kali melihat mu, aku seperti pernah mengenalmu." aku bilang. "mengenal ku ? kapan ? dimana ?" yona menjawab. "Entah lah, aku juga tidak tau, tapi waktu pertama melihat mu, entah kenapa aku merasa punya tanggung jawab untuk melindungimu?" Aku bilang. "Melindungi ku? dari apa ?" yona menjawab. "Aku tidak tahu, aku juga merasa sedikit menyukaimu, tapi aku tidak bisa memiliki mu" aku bilang. yona terkejut, wajahnya memerah malu. "Kenapa Begitu ?" yona bertanya. "Mungkin aku bukan takdir mu Yona, aura mu adalah aura seorang bangsawan, rumah mu besar, kau punya kekayaan. sedangkan aku hanya seorang mahasiswa di tinggal di kost" aku bilang. "aku tidak memandang mu seperti itu" yona menjawab. "Iya, aku tau, mungkin takdir mu masih ada di luar sana, kita hanya bisa berteman Yona" aku bilang. "iya, mungkin kita baru berkenalan, kita masih belum bisa saling memahami satu sama lain" yona menjawab. "sampai saat takdir mu datang, aku akan terus berada di sisi mu Princes Yona" aku bilang. "Princes Yona? kenapa kamu memanggil ku seperti itu ?" yona bertanya. "Hehe, mungkin karena aku melihat mu memiliki aura seorang bangsawan, jadi kamu cocok di panggil Princes" Aku menjawab. "Owh begitu. hehe" yona balas menjawab setelah itu tertawa. kemudian kami pergi jalan-jalan dengan motor ku sepanjang hari dan berangkat bareng kuliah bersama

Mungkin ini kisah yang tidak berakhir bahagia, tapi pada akhirnya aku menemukan takdir ku, dan Princes Yona  bisa menemukan takdir nya sendiri. Aku memang tidak bisa memiliki Princes Yona, tapi aku cukup melihat nya tersenyum itu sudah membuat ku senang. karena Jalan kita berdua Berbeda.

--------------------------------------------------------Selesai---------------------------------------------------------


Inspired by : Viviyona Apriani
By Hardian Agung Cahyadi

Related Articles

0 komentar:

Featured Post Via Labels

Popular Posts